Entri Populer

Selasa, 14 Juni 2011

Oleh- oleh dari rumah sakit

12 Juni 2011

Hari itu sebenernya janjian sama eka meinalia mo jengukin encang yg lagi sakit. Eh, babanya juga sakit disukabumi. jadilah batal. Ternyata sorenya si emake janjian juga sama encang abang mpok dan saudara2 mau kesana. Mobil yg dikira hanya berisi 5 orang ternyata penuh. sebagai yang paling muda, jadilah saya mengalah. mengendarai motor sendirian ke RS PAsar Rebo, meskipun si encang bilang masih bindeng, dan jauh. Padahal, yah..... segiitu mah baru 1/2nya rawamangun.... dari pada sempit2an..... ^_^ dan ini jadi perjalanan "jauh" pertama dengan yang ini..... :D

ternyata, jakarta tetap saja macet di hari ahad sore :(
pastilah saya sampai duluan dari rombongan yg lain. sesampainya disana, ternyata cang haji lagi sendirian. teh anah dan ani baru aja pulang karena kecapekan.....

Nah, dari menunggu kurang lebih 3 jam itulah saya belajar beberapa hal:
1. ternyata si encang dah tua ya..... ini tersadarkan pas nyuapin makan dan merhatiin cara makannya... usia 64 tahun, amat banyak kerutan di wajahnya. Dan diusia ini, benar kalo memang manusia kembali seperti anak2... xixixixixi... lucu juga.....

2. orang indonesia memang suka menjaga silaturrahim... si enacang dirawat diruang kelas 3. jadi bisa beramai2 dalam satu ruangan ^_^ Diruangan itu saya hitung ada 8 pasien.  nah, Jam besuk itu ramai sekali. tiap pasien ada saja yg mengunjungi..... Semoga ini tetap terjaga, silaturrahim tidak tergantikan dengan kemajuan zaman dengan kehadiran Hp dan jejring sosial yang ada.

3. pasien sebelah kiri si encang ada perempuan muda sakit tipes katanya. Cantik. kalo saya tebak, sepertinya berusia 22 - 25 tahun. dari dia, saya belajar, sekali lagi,tentang kehidupan anak muda jakarta. Si mbak cantik ini, kalo dia anak bos, pastilah bukan ada diruangan ini.... :) Dialah pasien termuda yg ada diruangan itu. selebihnya 80% sudah sepuh.
Tapi, begini kali ya anak muda sekarang. saya mempelajarinya ketika beberapa teman dan kekasihnya datang. ruangan sepert milik mereka. cekakak cekikik, padahal ada pasien yg masih tidak sadarkan diri dan keluarganya sedang cemas. Belum lagi berfoto-foto (mereka pikir lagi di mall kali y?), mencium pipi pacarnya, dan lain-lain..... Hmmm..... 
begitulah Potretnya... :(
Kalu dibahas lebih panjang lagi, beserta komentar-komentar saya pastilah panjang ceritanya.... perlu note tersendiri... saya hanya menggambarkan secara umum saja. Bahwa tata krama (sengaja saya tidak gunakan kata "akhlak") di bangsa kita memang sedang meluntur. Ah, sudahlah.... saya ingin memperbaikinya dari diri saya dulu sajalah....

4. ingin saya akhiri disini saja.....
bahwa, lebih banyak, sebenernya orang sakit itu sangat butuh perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya....


Terima kasih buat Mpok Odah yang udah telat dateng, saya jadi berlama-lama di rumah sakitnya.... :)

Jumat, 20 Mei 2011

choose how to start your day tomorrow...

i read it from a web, that is http://www.boardofwisdom.com ^_^
when i read it, i thought, would i be like this person? maybe it is a difficult things, but we have to try. so that, we hope that our life would be more easier...  okay, live is about to choose and our choice... :)


Read this and let it really sink in...then choose how to start your day tomorrow...

Michael is the kind of guy you love to hate. He is always in a
good mood and always has something positive to say. When
someone would ask him how he was doing, he would reply, "If I
were any better, I would be twins!"

He was a natural motivator. If an employee was having a bad
day, Michael was there telling the employee how to look on the
positive side of the situation.

Seeing this style really made me curious, so one day I went up to
Michael and asked him, "I don't get it! You can't be a positive
person all of the time. How do you do it?"

Michael replied, "Each morning I wake up and say to myself,
'Mike, you have two choices today. You can choose to be in a
good mood or you can choose to be in a bad mood.' I choose to
be in a good mood.

"Each time something bad happens, I can choose to be a victim
or I can choose to learn from it. I choose to learn from it.

"Every time someone comes to me complaining, I can choose to
accept their complaining or I can point out the positive side of
life. I choose the positive side of life."

"Yeah, right, it isn't that easy," I protested.

"Yes, it is," Michael said. Life is all about choices. When you
cut away all the junk, every situation is a choice. You choose
how you react to situations. You choose how people will affect
your mood. You choose to be in a good mood or bad mood. "The
bottom line is: It's your choice how you live life."

I reflected on what Michael said. Soon thereafter, I left the tower industry to start my own business. We lost touch, but I often thought about him when I made a choice about life instead of reacting to it.

Several years later, I heard that Michael was involved in a
serious accident, falling some 60 feet from a communications
tower. After 18 hours of surgery and weeks of intensive care,
Michael was released from the hospital with rods placed in his
back.

I saw Michael about six months after the accident. When I asked
him how he was, he replied, "If I were any better, I'd be twins.
Wanna see my scars?"

I declined to see his wounds, but did ask him what had gone
through his mind as the accident took place. "The first thing that went through my mind was the well being of my soon-to-be-
born daughter," Michael replied. "Then, as I lay on the ground, I remembered that I had two choices: I could choose to live or I could choose to die. I chose to live."

"Weren't you scared? Did you lose consciousness?" I asked.

Michael continued, "The paramedics were great.They kept
telling me I was going to be fine. But when they wheeled me
into the ER and I saw the expressions on the faces of the doctors
and nurses, I got really scared. In their eyes, I read 'He's a dead man.' I knew I needed to take action."

"What did you do?" I asked. "Well, there was a big burly nurse
shouting questions at me," said Michael. "She asked if I was
allergic to anything. 'Yes,' I replied. The doctors and nurses
stopped working as they waited for my reply. I took a deep
breath and yelled, 'Gravity.' Over their laughter, I told them, 'I am choosing to live. Operate on me as if I am alive, not dead'."

Michael lived, thanks to the skill of his doctors, but also because of his amazing attitude. I learned from him that every day we have the choice to live fully. Attitude, after all, is everything.


- Unknown

Jumat, 29 April 2011

SAYA ANTI DEMOKRASI oleh : Emha Ainun Nadjib


Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan
Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator
mayoritas.

Mentang-mentang Ummat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang
selain Islam - harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu
memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen.

Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah.
Baru wajar namanya.

Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina
banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak,
yang salah adalah Islam.

Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen. Kalau amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero Bagdad, Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam.

"Agama" yang paling benar adalah demokrasi. Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaiman yang pro dan yang kontra
demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat
jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme
kaum non-Islam.

Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca
kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.

Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan previlese
dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Quran dan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.

Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa
melalui apresiasi terhadap Qur'an, saya juga akan siap menyatakan diri
sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan
Amerika Serikat di berbagai belahan dunia.
Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.

Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang
karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi.

Seorang teman menyapa:
"Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."
Lho kok Arab bukan etnis?
Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak
diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak,
sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak,
bukan sambal, dan bukan lalap.

Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada
Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah "Yarim
Wadi-sakib...", itu universal namanya.

Bahasa jelasnya begini :
apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.

Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang
ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah
terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah
mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam.

Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.

"Al-Islamu mahjubun bil-muslimin". Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh
orang Islam sendiri.

Endapan-endapan dalam kalbu kollektif ummat Islam itu, kalau pada suatu
momentum menemukan titik bocor - maka akan meledak. Pemerintah Indonesia
kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat
beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati
jernih dan berfikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk
menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.

Sumber :

Buku Emha http://www.goodreads.com/book/show/1380373.Iblis_Nusantara_Dajjal_Dunia

dulu, kini dan nanti. Ini tentang berusaha tetap menjadi yang terbaik

Kota yang disebut dengan 'Athenaditmus' yaitu Cordoba yang ada di Andalusia, tempat orang-orang arab berhasil menaklukkan Spanyol, pada tahun 900 M sudah memiliki perpustakaan dengan koleksi buku sebanyak 400 ribu buku. Selain itu setengah juta penduduk sudah memiliki jalan-jalan yang lebar yang telah diperkeras (kalo sekarang dibetonisasi).
Dimasa yang sama, Paris saat itu masih kumpulan kampung-kampung kumuh, London masih membangun benteng dengan kayu untuk menghadapi orang - orang viking.

Mari kita lihat  kondisi diantara ketiganya: Cordoba (spanyol, Andalusia), saat itu bisa dibilang mewakili umat Islam karena merekalah yang datang, kemudian menjadikan wilayah ini jauh lebih berjaya, beradab, bahkan pembangunannya telah melampaui wilayah-wilayah lainnya di Eropa bahkan Amerika. Spanyol saat itu sudah memiliki perpustakaan dengan jumlah koleksi yang amat banyak, dan bisa kita asumsikan bahwa pemerintahannya juga rakyatnya memiliki budaya belajar yang baik.

Waktu terus berlalu, abad ke-10 kini telah memasuki abad ke-21. Memang bukan rentang waktu yang sebentar, dan di waktu yang amat panjang itu telah terjadi banyak perubahan. jikalah hidup memang seperti roda, kadang ada dibawah kadang ada diatas, maka mungkin saat ini umat islam sedang berada dibawah. Menurut pembagian zaman, Ust Ihsan Tandjug bilang, kita sedang ada di zaman Mulkan Jabaariyyan. Zaman dimana raja-raja (baca:penguasa) sedang melakukan kesewenang-wenangan dan jauh dari nilai-nilai kepemimpinan yang islami.Kita yang hidup dizaman ini, merasakan seperti itu kan? kalau saya sih iya. meskipun tidak seekstrim di Tunisia, tapi negara tercinta Indonesia pun begitu. Percayalah, masa-masa ini akan berakhir....



Kita lihat Inggris sekarang, yang kebetulan hari ini akan menjadi pusat perhatian dunia karena akan dilangsungkannya The Royal Wedding antara pangeran william dan Kate Middleton. Inggris kini, adalah salah satu negara berpengaruh yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB bersama 4 negara lainnya. Dengan perdana menterinya yang sekarang David Cameron, dan masih dikepalai Ratu Elizabeth II, Inggris dengan jumlah 5,5 juta umat Islamnya kini telah menjelma menjadi salah satu negara yang berpengaruh didunia. sudah jauh berbeda dengan keadaanya ditahun 900 M yang masih menggunakan perangkat-perangkat tradisional dalam kehidupan sehari-harinya.

Kaum muslimin di Inggris, mengalami pertumbuhan angka yang cukup stabil meskipun masih terjadi diskriminasi. Namun menurut kabar beredar, Pangeran Charles ada ketertarikan terhadap Islam, dan sudah dipastikan adik ipar mantan PM Toni Blair kini menjadi salah satu aktivis muslimah di Inggris.  Begitulah, meskipun kena dampak krisis ekonomi global, kini Inggris tetap menjadi salah satu negara yang berpengaruh didunia.


Begitu di Inggris, inilah sedikit tentang Prancis, sama-sama memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB namun kadang berbeda sikap dengan Inggris. Maklumlah, Inggris sih sekutu tulen AS. Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, memengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis). Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir.(wikipedia).

Di Prancis, hukum didirikan atas prinsip sekularisme dan pemisahan agama dari negara sejak 1905. Di masa itu, ada sejumlah kecil Muslim di Prancis. Hari ini, diperkirakan jumlahnya sekitar lima atau enam juta Muslim. Pertumbuhan jumlah muslim ini justru malah membuat pemerintah Prancis dibawah kepresidenan Nicolas Sarkozy semakin diskriminatif terhadap umat Islam disana. Yang segala cadar dikenai hukuman lah, apalah... Tidak sesuai dengan Motto bangsanya Liberté, Egalité, Fraternité atau Kebebasan, Keadilan, Persaudaraan.


Anyway, umat islam sekarang menempati posisi kebalikan dari kondisi ditahun 900M itu. Kita jadi kelompok yang jadi sasaran dari semua agenda global musuh-musuh Islam. Sayangnya, umat Islam sendiri asyik menikmati segala propaganda mereka. Bahkan menyedihkannya, jangan-jangan keterpurukan umat Islam karena kelalaian dan ketidakpedulian kita sendiri. Kita menjadi umat yang tidak lagi bangga dengan identitas sebagai muslim, termasuk juga meyakini bahwa ajaran Islam sudah sempurna untuk membawa kita pada kejayaan didunia dan akhirat.


Jika dahulu kita pernah berjaya, dan kini kita memang sedang "kalah" tapi dengan kita berusaha dan mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur'an dan semua tuntunan Rasulullah, mestinya nanti kita akan kembali berjaya. Janji Allah tak pernah salah kan?? Wallahu'alam....






















Jumat, 25 Maret 2011

112 ways to say I Love U (from The best Quotes site)

there are many languages that i dont know, which country it come from... ^^
But, enjoy it just for fun and our knowledge..

English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Frisian - Ik hâld fan dy
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S'agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha Au Ia`oe (Thanks Craig)
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te iubesc
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,\,,/ (represents position of fingers when signing'I Love You')
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Surinam - Mi lobi joe
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu di
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe

Minggu, 13 Februari 2011

Manajemen waktu = Me time (bagi para ibu)


Ahad, 13 Februari 2011

Tidak banyak yang saya lakukan, karena dirumah memang lagi banyak orang. Kami kehadiran anggota keluarga baru. Selamat datang Athifah Nurul Khalisah. ^^ Disaat sedang tamu-tamu berbincang itulah saya menemukan buku, agenda sebenarnya. Kalau dilihat dari sampulnya, ini adalah hadiah dari susu Dancow dan majalah Ayahbunda. (saya akan menyimpannya selalu...)

Membaca itu, saya pikir ini benar2 buku agendanya para ibu banget. Disetiap halamannya, dituliskan semacam kata-kata bermakna, dan itu berbeda tiap halamannya. Saya pikir sipenulis niat banget membuat agenda ini, saking banyaknya kata-kata dari berbagai tokoh. Disana juga dituliskan berbagai tips bagi para ibu dalam menjalankan perannya. Cocok sekali judulnya:” Embracing Motherhood”. Bagi yang memilikinya, selamat menerapkan dan saya yakin anda akan menjadi ibu yang luar biasa...

Nah, saya akan berbagi satu artikel yang ada didalamnya. Saking banyaknya tugas seorang ibu, kadang ia kekurangan waktu untuk dirinya sendiri. Tenang, sebenernya itu bisa kok diatasi. ^^ Meskipun saya belum bisa menerapkannya, saya tuliskan dulu aja. Dan suatu hari nanti pasti akan sangat berguna untuk diri saya sendiri karena ini bagus sekali untuk digunakan bagi para istri sekaligus ibu.

Baiklah, apakah anda merasa selalu kehabisan waktu dan tidak bisa bersantai? Padahal ingin sekali memanjakan diri dengan bercreambath-ria atau sekedar kumpul bareng teman-teman “seperjuangan” dulu??
Tenang, kelola waktu lebih efektif dan efisien dengan tips berikut!

  1. Buat Jadwal
    Bagi tugas-tugas rumah tangga ke dalam jangka waktu harian, tiga harian, mingguan atau bulanan. Misalnya, membersihkan kamar setiap hari, mencuci pakaian dua hari sekali, dan berbelanja satu pekan sekali. Dengan penjadwalan, penggunaan waktu akan lebih efisien, anda pun tidak kewalahan. Biasakan membuat to do list setiap hari dan beri tanda cek untuk tugas yang sudah diselesaikan. Jika ada tugas yang tidak selesai, cermati penyebabnya, apakah karena ada gangguan seperti ada tamu yang berkunjung dan itu cukup menyita waktu, atau anda kelelahan. Dengan mengetahui penyebab tugas tidak selesai, daftar tugas esok hari dapat dibuat dengan lebih realistis. Untuk tahap ini, kita sudah menghemat waktu selama 30 Menit.

  1. Fokus pada 'wilayah Bermasalah'
    Maksudnya adalah kita perlu mencurahkan ekstra perhatian pada area dirumah yang cepat kotor atau berantakan meski baru dibersihkan. Misalnya seperti ruang bermain, kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Bersihkan daerah itu setiap hari dan jangan ditunda, karena bila ditunda bisa semakin kotor sehingga sulit dan butuh waktu lebih lama untuk membersihkan. Selalu sediakan keset dan mintalah kepada anggota keluarga atau siapapun yang datang kerumah kita untuk melepaskan alas kakinya. Dengan begitu, kita sudah meminimalisir kotornya lantai rumah.
    Hemat Waktu : 15 menit

  1. Organisir Perkakas
    Kategorikan benda-benda sesuai dengan fungsinya, misalnya satu kontainer untuk peralatan bersih-bersih, satu kontainer untuk alat tulis dan atau alat-alat lainnya. (agak hiperbol memang penggunaan kata-katanya ^^). setelah itu, letakkan ditempat yang anda kuasai. Dengan cara itu, para ibu tidak perlu membuang waktu untuk mencari-cari benda. Alangkah baiknya jika diinformasikan kepada anggota keluarga lainnya dan minta mereka untuk mengembalikan benda ke tempatnya semula setelah digunakan.
    Hemat waktu : 10 menit

  1. Belanja seminggu sekali
    Sebelum belanja, dahului dengan membuat daftar belanja dan memilih swalayan yang komplit agar tidak perlu pergi ke toko yang lain. Beli kebutuhan dalam jumlah yang banyak sekaligus. Cara itu lebih hemat waktu, tenaga, bensin dan uang daripada bolak-balik ke pasar 2-3 kali per minggu. Pelajari cara menyimpan makanan agar bisa membeli bahan makanan untuk satu pekan.
    Hemat Waktu: 30 menit

  1. Beli barang – barang tidak terduga saat berbelanja mingguan.
    Ketika berbelanja, belilah bola lampu lampu cadangan, kado ulangtahun dan kertas kado. Dengan cara ini, anda tidak perlu berbelanja ditengah minggu hanya untuk membeli satu benda.
    Hemat Waktu : 30 menit

  1. Memasak dalam jumlah banyak dan simpan
    Buatlah lauk pauk dan bumbu dalam jumlah banyak, misalnya rendang, ayam/daging/ikan yang diungkep atau saos bolognaise. Untuk menghindari pemanasan berulang, simpan diwadah-wadah berukuran satu kali makan dan taruh di freezer. Pada jam makan, tinggal menambah tumis atau sayur rebus. Adanya stok makanan juga mencegah jajan atau membeli fastfood saat anda sedang malas memasak.
    Hemat waktu : 30 menit

  1. Libatkan keluarga dalam mengerjakan tugas-tugas rumah tangga
    Anak-anak 3 tahun keatas, sudah bisa dilibatkan untuk membantu pekerjaaan seorang ibu, lho.... Membantunya dengan cara misalnya diminta mandi sendiri, berpakaian sendiri, makan sendiri, membereskan mainannya, atau membawa bekas makanannya ke dapur. Tingkatkan tanggung jawabnya lebih luas lagi sesuaikan dengan kemampuannya. Misalnya seperti menyiapkan roti atau sereal sarapannya sendiri, melipat kaus kaki dan membantu anda mengangkat jemuran. Selain meringankan tugas anda, itu juga membantu anak belajar tentang tanggungjawab, melatihnya kerjasama dan membangun solidaritas.
    Hemat waktu : 10 menit

  1. Manfaatkan online
    Di era internet seperti sekarang, manfaatkanlah untuk membayar listrik, PAM, telepon dan lainnya sehingga tidak perlu buang waktu dan tenaga untuk pergi dan mengantri di ATM.
    Hemat waktu : 10 menit

  1. Kerjakan bersama
    da beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan bersamaan. Misalnya menyiapkan masakan saat mesin cuci bekerja, membersihkan kamar mandi saat anda mandi, melakukan transaksi online banking saat menunggu anak disekolah, dan sebagainya.
    Hemat waktu : 10 menit

Bagaimana tips diatas? Sangat menarik untuk diterapkan kan?? Nah, ketika semua sudah terorganisir, banyak ibu yang akan memiliki waktu luang untuk dirinya sendiri. Catatan: hemat waktu yang tertulis, bisa berbeda di setiap orang. Oke, selamat menjadi ibu yang cermat... ^^

Selasa, 08 Februari 2011

bagaimana kalo wanita bekerja ya??


 Dizaman seperti sekarang ini, orang maklum dengan ibu yang bekerja. Konon kebutuhan hiduplah yang menjadi pemicunya. Penghasilan suami tidak sepenuhnya memenuhi keseluruhan kebutuhan hidup keluarga (atau mungkin kebutuhan sang istri??). Hari ini, kebutuhan rumah tangga memang mahal. Pernah dalam sebuah situs, ada yang menghitung jumlah uang yang diperlukan bagi setiap keluarga baru (dalam artian berarti bagi lelaki lajang yang ingin menikah, inilah gaji wajib minimal mereka) adalah Rp 1.800.000 sudah termasuk biaya kontrakan, listrik, pulsa, ongkos, dan lain-lain. Tapi tidak termasuk makan direstoran, nonton bioskop dan kesenangan lainnya. Dan sebagai catatan, hitungan ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya menurut saya. Ini belum termasuk biaya sekolah anak beserta keperluan lainnya, dalam artian ya memang hitung-hitungan buat pasangan baru. Hufft…….
Kemudian, kembali ke ibu bekerja. Bolehkan kita membedakan dengan istri yang bekerja? Menurut saya boleh-boleh saja. Pembedaannya kita sepakati, menyebut ibu bekerja berarti telah memiliki anak, sedangkan istri bekerja belum memiliki anak. Karena ada pembedaan tanggung jawab disini, dimana sang ibu pastilah memiliki tanggung jawab yang lebih. Istri bertanggung jawab terhadap rumah tangga dan suaminya, tetapi ibu juga bertanggungjawab terhadap anak-anaknya.
Kenapa saya menulis tentang ini? Ada keresahan tersendiri mengenai masalah ini, juga masih sekedar share tentang rencana saya nanti. Dengan profesi saya sebagai pengajar ditingkat SMA, saya banyak melihat anak-anak dari pola asuh yang berbeda dengan kondisi keluarga yang bermacam-macam pula, dan dalam hal ini juga melihat apakah ibu mereka bekerja atau tidak. Hasilnya adalah pembelajaran bagi saya. Dari melihat-lihat sekitar, akhirnya saya memutuskan: menjadi pekerja, ataupun ibu rumah tangga adalah masalah kesiapan terhadap tanggungjawab. Ada ataupun tidak ada dirumah, semua tanggung jawab sebagai ibu sekaligus istri haruslah terpenuhi. Tidak bekerja tetapi tidak mengurus rumah tangga dengan baik ya salah, bekerja namun urusan rumah tangga beres, ya itu bagus, dan tetap saja jika tidak ada tuntutan lebih untuk bekerja, pilihan dirumah mengurus rumah tangga dengan bertanggungjawab menggunakan ilmu dan kasih saying alangkah baiknya. ^^
Berikut adalah pandangan islam mengenai wanita bekerja: http://www.riska.or.id/Fiqih/fiqh-kontemporer-hukum-wanita-bekerja.html
Jika memang bekerja dipilih sebagai alternative yang harus dijalani, maka ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar rumah tangga tetap terurus, begitupun pendidikan anak. Ibu yang bekerja di luar rumah harus bijaksana mengatur waktu. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga memang sangat mulia, tetapi tetap harus diingat bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengatur rumah tangga. Ibu yang harus berangkat bekerja pagi hari dan pulang pada sore hari tetap harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi, bercanda, memeriksa tugas-tugas sekolahnya meskipun ibu sangat capek setelah seharian bekerja di luar rumah. Tetapi pengorbanan tersebut akan menjadi suatu kebahagiaan jika melihat anak-anaknya bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan stabil. Karena pada dasarnya, yang dibutuhkan seorang anak adalah kasih saying, kepercayaan dan perhatian, bukan sekedar materi saja. Terlebih lagi jika anak usia 0-5 tahun, the golden age. Masa tanam orangtua pada anak ada dalam rentang usia ini. Dan perkembangan selanjutnya hanya melanjutkan dari apa yang sudah orangtua tanamkan sejak dini. Semoga menjadi ibu dan istri yang baik, dan menghasilkan generasi bangsa unggulan… ^^